Setelah kita bahas tentang hal pertama yang perlu dilakukan menjelang prosesi siraman di artikel Prosesi Siraman Adat Jawa Part 1, maka kini kita bahas prosesi inti dalam prosesi siraman ala adat Jawa.
Setelah diawali dengan pengajian yang dilakukan di rumah mempelai wanita, prosesi siraman barulah dimulai. Dan berikut prosesi yang dilakukan dalam keseluruhan prosesi siraman dengan adat jawa:
Rangkaian Prosesi Siraman: Tuwuhan & Bleketepe |
Sungkeman
Rangkaian Prosesi Siraman: Sungkeman |
Sebelum melakukan prosesi siraman calon pengantin perlu melakukan sungkeman kepada Bapak dan Ibu pengantin. Prosesi sungkeman menunjukkan tanda bakti dan kepatuhan seorang anak kepada orang tua dan juga mengungkapkan rasa terima kasih serta memohon maaf serta memohon doa restu dari seorang anak kepada orang tua nya.
Agar lebih syahdu, biasanya MC akan memandu prosesi sungkeman dengan narasi yang membuat pengantin, orang tua, serta tamu yang hadir menjadi terharu. Prosesi sungkeman merupakan sesi yang sakral karena disinilah prosesi orang tua memberikan restu akan jalan yang akan dilalui sang anak. Dan tentunya, ketika orang tua sudah memberikan restu, maka restu Tuhan pun akan mengiringi.
Siraman
Rangkaian Prosesi Siraman: Prosesi Siraman |
Siraman dimulai oleh sang ayah pengantin menyiramkan air, kemudian dilanjutkan dengan sang ibu. Setelah kedua orang tua menyiramkan air ke tubuh pengantin, dilanjutkan oleh 7 orang pini sepuh.
Setelah seluruh pinisepuh selesai menyiramkan air ke tubuh pengantin, maka prosesi dilanjutkan dengan sang calon pengantin mengambil wudhu dengan air yang ayah kucurkan dari kendi tanah liat yang telah disiapkan.
Baca juga:
Paket Nikah Padepokan Pencak Silat
Paket Nikah Puspa Pesona Taman Anggrek
Pecah Pamor
Rangkaian Prosesi Siraman: Pecah pamor |
Kendi yang dipecah adalah yang tadi digunakan sebagai tempat air wudhu. Prosesi pecah pamor ini dilakukan oleh ayah dan ibu pengantin secara bersamaan. Dan sesaat sebelum memecahkan kendi, sang ibu perlu mengucapkan
"Niat ingsun ora mecah kendi, nanging mecah pamore anak ku."Potong Rikmo
Rangkaian Prosesi Siraman: Potong Rikmo (rambut) |
Rambut yang telah dipotong nantinya akan ditanam (pendem rikmo) bersama dengan rambut dari calon pengantin pria di tempat dilaksanakannya prosesi siraman ini.
Rangkaian Prosesi Siraman: Pendem Rikmo |
Rangkaian Prosesi Siraman: Dodol Dawet |
Dodol (jual) dawet memiliki makna kebulatan tekad orang tua dalam menjodohkan sang anak sebagaimana bentuk dawet yang bulat. Dalam prosesi dodol dawet ini yang berlaku menjadi penjual adalah kedua orang tua sang pengantin. Ibu yang melayani pembeli, dan ayah turut membantu ibu. Hal ini mencontohkan dalam rumah tangga suami - istri perlu bekerja sama. Dawet yang tersedia dibeli oleh tamu dengan menggunakan kreweng (pecahan genteng / tanah liat) yang bermakna bahwa kita berasal dari bumi, dan bumi juga lah sumber kehidupan kita.
Potong Tumpeng
Rangkaian Prosesi Siraman: Potong Tumpeng |
Dulangan Kapungkasan (suapan terakhir)
Rangkaian Prosesi Siraman: Dulangan Kapungkasan |
Setelah prosesi Dulangan Kapungkasan, kedua orang tua menyerahkan kreweng hasil penjualan dawet kepada sang calon pengantin yang melambangkan kedua orang tua memberikan bekal kehidupan untuk dimanfaatkan setelah sang anak berumah tangga.
Baca juga:
Paket Nikah Griya Ardhya Garini
Paket Nikah Klub Eksekutif Persada
Kembul Bujono Ondrowino
Rangkaian acara dilanjutkan dengan Kembul Bujono (makan bersama) dengan para tamu undangan yang hadir sebagai bentuk syukur dan juga ramah tamah dengan karib kerabat.
Pelepasan Ayam
Rangkaian Prosesi Siraman: Pelepasan Ayam Dere |
Itulah rangkaian prosesi siraman yang dilakukan dalam adat jawa. Banyak makna makna positif dari setiap prosesi yang dilaksanakan. Dan kami berharap pernikahan yang sedang Anda siapkan berjalan lancar ya.
Jika ada yang ingin didiskusikan, atau Anda perlu bantuan, silahkan Cek Pricelist 2020
Selamat berbahagia..
Artikel terkait:
Syarat Nikah KUA
Cara Hitung Porsi Catering
Persiapan Nikah Apa Saja? Mulai Dari Mana?
No comments:
Post a Comment